
Malangnya kisah siswi SLTA kelas II berusia 16 tahun ini. Sebuat saja namanya Mawar.
Siswi asal Desa Air Merbau, Belitung ini harus kehilangan kesuciannya lantaran digauli oleh pacarnya sendiri, AG (19).
AG terhitung masih satu kampung dengan Mawar yakni di Air Merbau.
Demikian dikutip dari berita Pos Belitung sebelumnya, Jumat (28/4/2017) malam.
Mawar dan AG telah menjalin hubungan asmara selama kurang lebih 3 tahun.
Namun hubungan keduanya tak direstui oleh orangtua Mawar.
Akhirnya kejadian itupun terjadi pada Senin (10/4/2017) sekitar pukul 12.30 WIB di rumah AG.
Kejadian berlangsung saat rumah AG sedang kosong.
Awal mula Mawar hanya sekedar mengobrol biasa dengan pacarnya.
Namun kemudian sang pacar mulai melancarkan bujuk rayu dan mengajak ke kamarnya.
Tangan kiri Mawar ditarik sang pacar saat diajak ke kamar.
Setelah Mawar itu dibopong oleh sang pacar saat berjalan masuk ke kamar.
Dan di kamar itulah Mawar digauli sang pacar layaknya hubungan suami istri.
Pasca kejadian tersebut, Mawar dan AG terlibat hubungan intim setiap dua atau tiga hari sekali.
"yang kedua, habis aku bawa ke kamar langsung aku gituan sama dia. Kalau yang pertama aku rayu dulu, habis itu aku bopong dia ke dalam kamar tidur aku," kata Tersangka AG kepada posbelitung.com, Jumat (28/4/2017).
Hubungan terlarang ini akhirnya diketahui orang tua Mawar.
Sang Pacar pun dilaporkan ke polisi dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dari hasil pemeriksaan terungkap, hubungan intim Mawar dan AG sudah berlangsung sebanyak 7 kali.
"Semua aku lakuin di kamar tidur rumah saya, tujuh kali lah semuanya," kata AG.
Kisah Mawar ini bukannya tanpa latar belakang.
Sang Pacar nekad menggauli Mawar karena mengaku siap menikahi Mawar.
"Keluarga pacar aku tidak merestui aku, karena orang tua saya brokenhome," kata AG.
AG mengaku tinggal di rumah tersebut hanya berdua dengan adik kandungnya.
Sedangkan orangtua tersangka sudah bercerai. Ibu tersangka tinggal bersama suami barunya di Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk.
Ayah tersangka sudah meninggal dunia dan rumah tersebut merupakan peninggalan dari almarhum ayah tersangka.
Sehingga rumah tersangka sering kosong dan membuat tersangka lebih leluasa menggauli korban.
"Rumah kosong terus. Ya tidak setiap hari juga sih, berselang seling, kadang dua hari sekali, kadang tiga hari sekali. Tapi semuanya sudah tujuh kali lah aku begituan dengan dia," ucapnya.